Sunday, August 12, 2012

Ucapan Sms Lebaran 2014

Ucapan Sms Lebaran 2014. - Ucapan Sms Lebaran Idul Fitri 2014 - 1435 H.
Sudah suatu kebiasan kita memberikan Ucapan Selamat Lebaran  baik kepada teman, pacar, atau sanak saudara. Ada yang berupa Kartu Lebaran atau pun dalam bentuk Sms Lebaran.Dan tak terasa Hari Raya Idul Fitri 1435 H akan segera datang, bagi rekan - rekan yang membutuhkan sms untuk Idul Fitri, di bawah ini ada beberapa sms yang mungkin bermanfaat bagi rekan - rekan, dan juga saya secara pribadi mengucapkan taqobalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum minal ‘aidin wal faizin mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Amal ibadah kita pada bulan ramadhan ini mendapat berkah dan rahmat dari Alloh S.W.T...Amiin.


 SMS Lebaran Bahasa Sunda
Hiliwir angin anu ngadalingding
Ngahear-hear ngahudang rasa
Rus-ras kana khilaf jeung dosa
Mugia allah swt ngahapunten urang sadaya
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

Cunduk kana waktu, ninggang kana mangsa
Urang bakal papisah jeung bulan anu pinuh barokah
Silih hampura geus jadi ciri
Silih do’akeun geus jadi adat
Sim Kuring Sakulawarga Neda dihapunten
Tina samudaya kalepan
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

Batin nu usik nyaliksik diri
Bilih kasabit kaciwit ati
Karumpak ungkara basa
Kadudut kalindu qalbu
Mugia ridlo galih jembar pangampura
Tina samudayaning kalepatan
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H.

Mugi cukup lumur jembar pangampura
Bilih aya bobo sapanon carang sapakan
Neda dihapunten samudaya kalepatan
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

Mipit amit seja nurih kapeurih ati
Malah mandar lubar akar-akar angkara na satungkebing rasa
Ngala menta galura pangampura
Tina sagala lalampahan tur rumpaka
Nu ngagelar raheut kana manah.
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

Ngeunteung na raga katineung
Nyaliksik diri ngarampa dada
Bari reureuh milang dosa
Breh bulan pangharepan geus lekasan
Poe fitri nembongan
Neda sihapunten  nu kasuhun
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

Dalinding takbir di unggal tajug
Cirining romadlon nu bakal liwat
Neda sihapunten nu kasuhun
Tina sagala lalampahan tur rumpaka
Nu ngagelar raheut kana manah.
Wilujeng Boboran Shiam 1435 H

SMS Lebaran Bahasa Indonesia

Salah kata pernah terucap,
Salah sikap pernah terungkap,
Kembali fitrah selalu di harap
Selamat Idul Fitri 1435H, minal aidin wal faizin.
Mohon maaf lahir dan batin.

Kata telah terucap
Tangan telah tergerak
Prasangka telah terungkap
Tiada kata, kecuali “saling maaf”
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H

Bila ada kata terselip dusta,
Ada sikap membekas lara,
Dan langkah menoreh luka,
Semoga masih ada maaf tersisa.
Minal Aidin wal Faidzin

Mawar berseri dipagi hari,
pancaran putihnya menyapa nurani,
sms dikirim pengganti diri,
SELAMAT IDUL FITRI 1435H
MOHON MAAF LAHIR BATHIN


SMS Lucu 

Ku tau kau banyak utang padaku
Ku tau kau banyak janji padaku
Tuk itu ku berdoa..
Ya Allah, maafkanlah temanku ini,
Karena aku telah memaafkannya
Minal Aidin wal Faidzin 1435 H

Di hr yg V3 ini
mari qt INSTALL ulg 7an hdp qt sbg hambaNya,
FORMAT ulg jln hdp qt
UPDATE dtbase ilmu qt
SCAN virus2 dlm ht qt
lalu UPGRADE amal2 kbaikn qt
Minal Aidin wal Faidzin 1435 H

Sebelum Sms nyangkut di BTS
Sebelum pulsa abis disedot RBT
Gue mo ngucapin..
Met Idul Fitri Brow..
Jangan lupa loe banyak dosa ma gue

Beternak Ayam Pelung


USAHA AYAM PELUNG 

Budidaya Ayam Pelung memiliki keuntungan yang tidak terbatas. Perawatan tidak membutuhkan penanganan khusus, yang harus diutamakan adalah pemilihan bibit unggulan. Dengan bibit unggulan, hasil anakan akan memiliki nilai jual tinggi.
Ayam ini memiliki kekhasan genetika. Sifat-sifat genetik ini di antaranya suaranya kokokan ayam jantan memiliki suara yang panjang mengalun dan terdengar merdu. Pertumbuhan ayam ini sangat cepat. Bobot ayam pelung di atas rata-rata ayam biasanya. Ayam pelung memiliki berat antara 5 – 8 kilogram dan memiliki tinggi 40 – 50 cm. Cakar ayam pelung panjang dan besar, berwarna hitam, hijau, kuning atau putih. Ayam ini memiliki pial besar, bulat, dan memerah. Jengger ayam besar, tebal, tegak, berwarna merah darah, dan berbentuk tunggal. Warna bulu memiliki pola khas, umumnya campuran merah dan hitam, kuning dan putih, atau campuran hijau mengkilat. 

Ayam ini, sekarang sudah dikenal bukan  hanya di Cianjur. Ayam pelung sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan hingga ke mancanegara. Ayam ini menjadi ayam kelas atas kesayangan para bangsawan dan pehobi binatang peliharaan.Bahkan di Cianjur setiap tahun diselenggarakan kontes ayam pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ayam pelung  terbaik yang menjadi juara kontes bisa mencapai harga jutaan rupiah.

Budidaya Ayam pelung umumnya sama dengan budidaya ayam kampung. ayam pelung memiliki kebiasaan seperti layaknya ayam kampung.Yang harus diperhatikan jika ingin membudidayakannya adalah bibit 
Bila bibit bagus atau bibit dari ayam jago yang selalu menang  kontes, maka anaknya pun akan memiliki sifat yang sama seperti indukannya. Untuk perawatan sama saja dengan budidaya ayam biasa. Yang membedakan adalah pemberian buah-buahan seperti pisang siem atau pisang batu untuk merangsang suara ayam.Selain itu, ayam perlu dijemur sekitar 10 – 25 menit setiap hari.

Pangsa pasar ayam pelung sudah memiliki pasar tersendiri. Pasar untuk ayam pelung umunya adalah pehobi ayam hias. Mereka melakukan pertemuan rutin dalam sebuah kontes ayam pelung. Di sinilah peluang – peluang bisnis dan jalinan jual – beli ayam pelung biasa dilakukan. Selain diadakan lomba tarik suara dan lainnya juga merupakan arena bursa penjualan dari anak ayam sampai ayam dewasa, dari usia 0 s/d 1 bulan (jodoan), usia 3 bulan (sangkal), usia 6 s/d 7 bulan (jajangkar), sampai ayam pelung yang sudah jadi (siap kontes). Dengan demikian lomba/kontes ayam pelung sekaligus merupakan bursa penjualan, promosi dan sosialisasi khusus ayam pelung. Melalui bursa semacam ini para pembeli, penjual dan penggemar merasa puas karena pada umumnya mendapatkan bibit-bibit maupun induk yang berkualitas dan tambahan pengetahuan tentang segala hal mengenai ayam pelung yang cukup memuaskan dari sesama peternak dan penggemar. Harga jual ayam ketergantungan terhadap kualitas ayam. Bila ayam pelung jantan adalah ayam juara, harga jualnya bisa jutaan rupiah. Untuk ayam yang tidak memiliki kualitas yang bagus umumnya hanya dijadikan sebagai ayam pedaging saja.

Analisa Usaha Ayam Pelung

Modal yang dibutuhkan di budidaya ayam pelung umumnya tidak terlalu besar. Pengeluaran tertinggi adalah di pembelian bibit. 

Investasi kandang                        Rp 2.000.000
Pembelian bibit jantan                  Rp 1.000.000
Pembelian bibit betina                  Rp 250.000
Biaya pakan dalam satu tahun      Rp 2.500.000
Pengeluaran lain-lain                    Rp 500.000

                            Total               Rp 6.250.000

Pendapatan :
Dari satu indukan jantan dan betina bisa bertelur sebanyak 10 – 15 butir telur dalam 2 bulan dengan penetasan sekitar 80%. Harga anak ayam memiliki kelipatan per bulan

12 ekor anak ayam umur 3 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000

Dalam satu tahun ayam pelung mampu 6 kali bertelur.
Rp 2.400.000 x 6 = Rp 14.400.000
Rp 14.400.000 – Rp 6.250.000 = Rp 8.150.000

Wednesday, August 8, 2012

Teknik Pengobatan Secara Parenteral

Bulan Juli 2007 artikel suplemen mengangkat sebuah artikel mengenai teknik pengobatan via air minum atau pengobatan oral. Kesempatan kali ini kami akan menyampaikan tentang teknik pengobatan parenteral yaitu pemberian obat melalui injeksi atau suntikan. Di dunia perunggasan teknik injeksi lebih familiar dipakai untuk pemberian vaksin, terutama vaksin inaktif, sedangkan untuk pengobatan masih relatif jarang dilakukan. Kebanyakan peternak lebih memilih memberikan obat melalui air minum. 
 
Obat injeksi diartikan sebagai sediaan steril bebas pirogen (senyawa organik yang menimbulkan demam yang berasal dari kontaminasi mikrobia). Berdasar pada definisi tersebut, maka syarat obat suntik adalah steril. Jika tidak steril maka bisa dipastikan bukan efek ampuh dari obat yang kita peroleh, melainkan penyakit ayam menjadi semakin parah. Kondisi steril tentu saja tidak hanya pada sediaan obat yang kita gunakan tetapi alat suntik yang kita gunakan juga harus dalam kondisi steril.
Sediaan obat injeksi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu larutan, suspensi dan emulsi. Bentuk sediaan obat injeksi berupa larutan yang relatif encer akan lebih cepat diabsorpsi (diserap) dalam tubuh dan menghasilkan efek terapi yang lebih cepat dibandingkan bentuk suspensi dan emulsi.
Teknik parenteral mungkin jarang digunakan, namun pada kondisi tertentu teknik pengobatan ini sangat diperlukan. Pada umumnya teknik ini dilakukan guna memperoleh kerja obat yang cepat, misalnya saat kondisi ayam parah dimana nafsu makan dan minum turun. Selain itu bisa disebabkan sifat zak aktif dari obat yang bisa rusak atau tidak efektif jika diberikan via oral (air minum, ransum). 

 Jenis Teknik Pengobatan Parenteral

 Dalam dunia kedokteran, obat dapat disuntikkan ke dalam hampir seluruh organ atau bagian tubuh, termasuk sendi, ruang cairan sendi, tulang punggung bahkan dalam kondisi gawat dapat disuntikkan dalam jantung. Lain halnya dalam dunia perunggasan, teknik injeksi yang biasanya diaplikasikan adalah suntikan intramuskuler dan subkutan.

Lokasi penyuntikan obat yaitu intramuskuler (IM), intravena (IV) dan subkutan (SC)
  •  Suntikan intramuskuler

     Injeksi intramuskuler dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam otot (daging). Obat tersebut selanjutnya akan terabsorpsi ke pembuluh darah yang terdapat pada otot. Tempat penyuntikkan sebaiknya sejauh mungkin dari syaraf-syaraf utama atau pembuluh darah utama. Selain itu, hendaknya dipilih otot dengan suplai pembuluh darah dan kontraksi (pergerakan) otot yang banyak. Pada ayam, lokasi penyuntikan intramuskuler biasanya dilakukan pada otot dada (pectoral) atau otot paha (femur). 
    Aplikasi ini harus dilakukan dengan hati-hati dengan memperhatikan titik tempat jarum ditusukkan dan di mana obat ditempatkan. Jika terjadi kesalahan maka bisa mengakibatkan terjadinya paralisis akibat rusaknya syaraf, abses, kista, emboli, hematom maupun terkelupasnya kulit. Produk yang diberikan secara intramuskuler antara lain Gentamin, Vet Strep atau Injeksi Vitamin B Kompleks.

    Suntikan intramuskuler di bagian dada dan paha. Perhatikan kemiringan jarum suntik, sebaiknya ± 30o.
  •  Suntikan subkutan

    Sedikit berbeda dengan suntikan intramuskuler, lokasi penyuntikan subkutan berada di bawah permukaan kulit (di antara daging/otot dengan kulit) dan untuk ayam biasanya dipilih lokasi penyuntikan di leher bagian belakang sebelah bawah. Kulit leher ayam dicubit sehingga lebih memudahkan dalam penyuntikan. Apabila di sekitar leher ayam basah, itu menandakan bahwa obat yang disuntikkan tidak masuk sempurna ke bawah kulit. 

    Suntikan subkutan di leher bagian bawah. Hati-hati dengan syaraf yang terdapat di leher
    Obat yang diaplikasikan dengan suntikan subkutan adalah obat yang tidak mengiritasi jaringan kulit. Setelah obat disuntikkan ke bawah kulit, obat akan berdifusi di cairan antar sel kulit, kemudian terabsorpsi ke pembuluh darah. Efek pengobatan dengan teknik ini relatif lebih lambat (efek depo atau sustained effect) jika dibandingkan dengan suntikan intramuskuler.
    Volume obat yang disuntikan dengan teknik ini relatif lebih kecil daripada jumlah obat yang diberikan secara intramuskuler. Obat-obat yang bisa mengiritasi sebaiknya tidak diberikan dengan suntikan subkutan karena dapat memicu timbulnya rasa sakit, lecet atau abses dan rasa nyeri. 


    Saat melakukan pemberian obat dengan teknik suntikan subkutan di daerah leher harus dilakukan secara hati-hati karena pada bagian ini juga terdapat syaraf dan jika terkena dapat menyebabkan ayam tortikolis bahkan kematian.


Kelemahan dan Kelebihan Parenteral

Aplikasi pengobatan parenteral tentu saja mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya : 
  • Memerlukan ketrampilan khusus

    Tidak setiap orang atau personal kandang mampu mengaplikasikan teknik pengobatan ini. Hal ini disebabkan teknik ini membutuhkan ketrampilan khusus, diantaranya mengetahui anatomi tubuh ayam maupun teknik penyuntikan yang baik. 

    Penyuntikan di paha bagian luar harus dilakukan secara hati-hati, karena di paha bagian dalam terdapat syaraf ischiadicus

  • Memerlukan waktu yang lebih lama

    Teknik pengobatan ini bersifat individual atau dilakukan 1 x untuk masing-masing ayam. Hal ini tentu membutuhkan waktu maupun tenaga yang lebih banyak. 
  • Pengaruh stres lebih besar  

    Tentu kita telah mengetahui dan telah merasakan sendiri bahwa pengobatan dengan suntikan akan terasa lebih sakit dibandingkan teknik pengobatan lainnya. Bagi ayam keadaan ini tentu saja akan menimbulkan efek stres yang lebih parah.  
Meskipun terdapat beberapa kekurangan, namun teknik pengobatan ini tetap baik untuk diaplikasikan kepada ternak (red. ayam), diantaranya : 
  • Dosis tepat
    Dosis obat yang diterima atau masuk ke dalam tubuh dengan teknik pemberian secara suntikan, baik subkutan maupun intramuskuler menjadi lebih tepat. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pada efektifitas pengobatan.

  • Efek pengobatan lebih cepat Setelah disuntikkan, obat langsung terserap dalam tubuh (aliran darah) sehingga langsung bekerja membasmi bibit penyakit. 

  • Selektif Pengobatan dengan teknik injeksi hanya dilakukan untuk ternak yang sakit sehingga dari segi biaya akan menjadi lebih efisien. 

  • Stabilitas obat lebih terjaga
    Obat yang diberikan secara injeksi akan relatif lebih stabil, dimana pengaruh dari faktor luar, seperti sinar (matahari, lampu), kualitas air maupun ransum tidak ada. Selain itu, obat langsung masuk dalam darah sehingga pengaruh enzim di saluran pencernaan (lambung, usus) bisa di minimalkan. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada daya kerja obat.


  • Spesial untuk penyakit yang parah Teknik pengobatan ini sangat cocok diaplikasikan untuk ayam yang telah terinfeksi bibit penyakit yang relatif parah yang mengakibatkan nafsu makan dan minum menurun drastis.
Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Pengobatan secara Parenteral

Agar pemberian obat dapat mencapai efek yang optimal, yaitu obat mampu bekerja optimal membasmi bibit penyakit ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu :
  • Jaga sterilitas obat maupun peralatan Obat injeksi yang diproduksi oleh pabrik telah melalui uji sterilitas oleh bagian quality control (QC) sehingga sterilitas obat telah terjamin. Namun saat pemberian, obat injeksi yang telah dibuka harus segera diberikan dan habis selama 24 jam. Selain itu, alat suntik (Alat Suntik Socorex) juga harus disterilkan terlebih dahulu (dimasak dalam air mendidih selama 30 menit) dan ganti jarum setiap 200-300 suntikan agar tetap tajam dan steril.

  • Pastikan obat tidak keluar lagi Setelah penyuntikan, perhatikan bekas lokasi penyuntikan. Pastikan apakah terdapat obat yang keluar. Hasil penyuntikan yang baik ditandai dengan tidak keluarnya obat dan biasanya terdapat benjolan kecil dalam otot yang merupakan depo obat.

  • Hati-hati saat menyuntik 
    Pelaksanaan penyuntikan harus hati-hati untuk menghindari kesalahan penyuntikan yang berakibat obat tidak bisa diserap secara optimal sehingga dosis yang diterima kurang sesuai. Selain itu, kesalahan penyuntikan juga bisa menyebabkan timbulnya peradangan di sekitar tempat penyuntikan, cacat maupun kematian.

Sumber : Info Medion Edisi Desember 2007

Tuesday, August 7, 2012

Jenis Penyakit, Tanda, dan Pengobatan

INFEKSI VIRAL

Tetelo
Newcastle Disease (ND)
Sampar Ayam
Pes Cekak


ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  •  Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  • Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
  • Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • excessive mucous di trakea
  • gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
  • ayam tampak lesu
  • napsu makan menurun
  • produksi telur menurun
  • mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
  • jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • ayam yang tertular harus dimusnahkan.
  • vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
  • untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali.
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
  • memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
  • memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
  • memberikan ransum jamu yang baik.
Gumoro
Infectious Bursal Disease


Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genusAvibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
  • napsu makan berkurang
  • ayam tampak lesu dan mengantuk
  • bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
  • peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
  • jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
  • diare berlendir
  • nafsu makan turun
  • gemetar dan sukar berdiri
  • bulu di sekitar anus kotor
  • ayam suka mematuk di sekitar kloaka  
Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.

Bronchitis
Infectious Bronchitis


Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.

Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
  • batuk
  • bersin
  • rattling
  • susah bernapas
  • keluar lendir dari hidung
  • terengah-engah
  • napsu makan menurun
  • gangguan pertumbuhan
  • pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular.  
Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.

Avian Pox

Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi.
Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.

Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah:
  • pertumbuhan yang lambat pada unggas muda
  • telur menurun pada periode layer
  • kesulitan bernapas dan makan
  • dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki.
  • wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea.  
Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus.

Marek (Visceral Leukosis)

Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang.

Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain:
  1. Marek tipe visceral :
    Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif.
  2. Marek tipe neura :
    Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan .
  3. Ocular leucosis atau “gray eye” :
    Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan denganspotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian.
  4. Skin leukosis :
    Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit.
    Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex Rispens.Ayam yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat.



MEMBUAT MAKANAN AYAM


Faktor yang terpenting pada usaha pemeliharaan ayam pelung adalah pakan. Hampir 60-80% dari komponen Maya produksi perlu dipatok untuk pengadaan pakan ini. Biaya pakan ini bisa kita tekan dengan cara menggunakan bahan pakan yang berharga lebih mewah namun mempunyai nilai gizi sama/lebih dengan pakan ternak yang telah ada sebelumnya.

Salah satu upaya kearah ini adalah dengan menyusun sendiri ransum pakan ternak dengan menggunakan bahan yang ada disekitar kita. Dalam rangka dapat mempertahankan produksi serta mendatangkan keuntungan bagi ternak .

BAHAN MAKANAN UNTUK PAKAN

Agar diperoleh pakan ternak yang bermutu dan tersedia setiap saat, perlu dicarikan bahan makanan yang baik dari sumber nabati, hewani dan limbah pertanian seperti : 
  1. Sumber Nabati :
    Jagung, Dedak Halus, Ampas Kelapa, Ubi Kayu, Beras Mentah/Gabah,

  2. Sumber Protein :
    Kacang Hijau, Bungkil Kelapa, Kedelai, Bungkil Kedelai, Ampas Tahu

  3. Makanan Asal Hewan :
    Cacing Tanah, Bekicot, Tepung Ikan, Ulat, Kumbang, Belut.

  4. Bahan Mineral :
    Tepung Tulang, Tepung Karang

  5. Bahan Asal Hijauan :    
    Daun Lamtoro, Daun Kangkung, Daun Turi, Rumput Alam, Daun Ubi Kayu, Daun Bayam  
FORMULA PAKAN AYAM PELUNG
Formula pakan yang diberikan peternak beraneka ragam, dan pemberiannya pun disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan pada daerah tempat tinggalnya. Berikut disajikan 2 buah Rakitan Paket Teknologi Pembuatan Pakan Ternak Ayam Pelung, yang direkomendasikan dalam rangka peningkatan produksi ayam pelung.

A.Formula Pakan Ayam Pelung 
  1. Jagung                : 35%
  2. Kedelai               : 20%
  3. Bekatul               : 30%
  4. Tepung Ikan       : 10%
  5. Tepung Gamal    : 3%
  6. Kapur                  : 1%
  7. Minyak Kelapa  : 1%
B.Komponen Paket Teknologi Ampas Sagu 
  1. Jagung                 : 65%
  2. Bungkil Kedelai  : 24%
  3. Tepung Ikan        : 5%
  4. Ampas Sagu         : 5%
  5. Kapur                   : 0,5%
  6. Minyak Kelapa    : 0,5%
CARA PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan ayam buras yang perlu diperhatikan adalah menghindari pakan berhamburan dari wadahnya, dengan cara mengisinya hanya separoh hingga 2/3 bagian kedalam tempat makanan yang diberikan. Dapat juga pakan dicampur sedikit air hingga membentuk bubur. Pakan diberikan minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan petang hari, air minum perlu disediakan secara tidak terbatas.
 

Cara Memilih Jago Pelung Terbaik

Untuk mendapatkan ayam pelung yang bermutu tinggi maka jago pelung yang digunakan harus memiliki kualitas yang tinggi juga. Jago pelung tinggi dan memiliki suara kokok yang yang merdu mendayu.besar, gagah tersebut harus lah memiliki sosok tubuh yang besar, gagah, tinggi dan memiliki suara kokok yang mendayu merdu.

Pemilihan jago pelung untuk pejantan harus benar-benar selektif. Adapun kriteria ayam pelung jantan yang baik antara lain:
  1. Bantuk kepala bundar atau lonjong besar, mata beralis, cela mata tebal dan bersinar, tampar beringas, mempunyai sifat pemberani
  2. Jengger bentuk tunggal berukuran besar dan tebal serta berdiri tegak. Jengger tersebut pinggirnya bergerigi besar dan berwarna merah menyala.
  3. Paruh kuat, runcing tebal dan warna kaki sama dengan warna kukunya
  4. memiliki sepasang pial berukuran besar yang menggantung dibawah kedua paruhnya membulat berwarna merah
  5. Leher besar dan panjang yang ditumbuhi bulu-bulu lebat berwarna merah hitam mengkilat dibawah lehernya ada tembolok yang besar menonjol yang letaknya simetris ditengah-tengah dada yang bidang lebar dan kuat
  6. Kedua sayapnya kokoh dan kuat, bulu sayapnya tersusun rapi dan tampak mengkilat
  7. Bentuk badan besar dan panjang, badan bagian depan lebih besar dan mengecil ke belakang, bulu ekor menjurai panjang ke belakang
  8. Kedua kakinya panjang dan kuat dengan cakar yang besar, kedua paha berdaging tebal. Bentuk kaki persegi dengan sisik kaki rapat dan bersih serta memiliki taji yang besar.
  9. Warna kaki jago pelung yang baik adalah hitam kebiru-biruan, hijau atau putih keabu-abuan.
  10. Warna kaki pelung yang berwarna kuning menunjukkan bahwa jago pelung tersebut sudah tidak asli karena sudah campuran dengan ayam kampung biasa. Namun banyak juga ayam pelung berkaki kuning yang mempunyai suara yang bagus.
  11. Berat badan minimal 5 kg dan jika lebih berat akan lebih baik lagi
  12. Mempunyai suara kokok panjang dan bersih
  13. Mempunyai penampilan yang gagah dan enerjik, jalannya tegap dan menampakkan kejantanan
  14. Rajin mencari makan didalam kandang dengan mengais-ngais tanah
  15. Umur paling rendah adalah 1 tahun
  16. Warna bulu merah muda hingga merah tua atau merah kehitaman dengan bulu hias merah mengkilat. Warna lain adalah warna blorok dan warna wido merupakan warna yang masih jarang.

Sejarah Singkat Ayam Pelung

Assalamu Alaikum Wr.Wb...

Ayam Pelung merupakan salah satu plasma nutfah ternak asli Indonesia. Dilaporkan oleh Subandi dan Abdurrachim tahun 1984 (dalam �Mengenal Ternak Indonesia: Ternak Unggas 1), bahwa ayam Pelung ditemukan di desa Bumi Kasih, Jambu Dipa, Songgom dan Tegal Lega, yang terletak di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dipelihara masyarakat utamanya untuk suara jago yang khas. Populasi pada tahun 1994 2) sekitar 5-6 ribu ekor dan berkembang mencapai kurang lebih 40 ribu ekor pada tahun 2003 9)

Dari informasi yang dikumpulkan oleh HIPPAPI (Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia) tahun 1993 mengemukakan sebuah legenda, yang tentunya bagi kita boleh percaya atau tidak, bahwa konon seorang tokoh bernama Haji Bustomi (Alm.) alias Bapak Guru Karta, seorang penduduk Kampung Cicariang, desa Jambudipa Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur menceritrakan bahwa ayam Pelung sudah dipelihara dan dikembangkan sejak tahun 1850 oleh seorang Kiai bernama H. Djarkasih alias Mama Acih (Alm.). Ia, penduduk desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang, menemukan seekor anak ayam jantan besar, tinggi dan �turundul� (berbulu jarang). Ayam tersebut kemudian dipelihara dengan baik. Ayam tersebut tumbuh dengan pesat dan berkokok dengan suara besar, panjang dan berirama. Pada waktu orang kagum dengan ayam tersebut, maka dinamakan dengan �Pelung�. Sejak itu ayam tersebut mulai berkembang dan secara alami terseleksi oleh masyarakat peminatnya.

Keterengan lain yang juga datang dari daerah yang sama dijelaskan oleh seorang penduduk bernama Nambeng, yang menurut ceritranya bahwa sekitar tahun 1940, seorang bernama H. Kosim bertamu kepada gurunya Mama Ajengan Gudang. Ia melihat seekor ayam betina yang sedang mengasuh anak-anak ayam dan diantaranya ada satu ekor yang bentuk badannya berbeda dengan yang lainnya, besar, tinggi dan �trundul�. Ia kemudian membelinya dan dikembangkannya di Warungkondang. Ayam tersebut yang jantan berkokok dengan suara besar, panjang dan merdu.

Kedua ceritra tersebut secara ilmiah tentunya dapat saja terjadi mengingat banyak sekali berbagai variasi genetik ayam hutan yang ada di P. Jawa ini dan salah satunya adalah ayam Pelung, yang mempunyai ciri khas, yang disekuai penduduk, sehingga secara alami ayam-ayam tersebut terseleksi sampai sekarang.

Ayam Pelung pada umumnya dipelihara secara intensif sederhana oleh para peternak dalam jumlah terbatas untuk tujuan mendapatkan ayam-ayam jantan. Jenis pakan yang diberikan sangat berbeda dari satu peternak ke peternak lain. Pakan jadi komersial dikombinasikan dengan bahan-bahan pakan lokal seperti dedak padi, belut, dan/atau siput. Program vaksinasi tetelo (ND=Newcastle Desease) dilaksanakan secara teratur 3) dan pencegahan penyakit dilaksanakan semaksimal mungkin tergantung pengetahuan dan ketersediaan dana.

Program pemberian pakan sementara ini kelihatannya belum mengikuti standar kebutuhan ayam Pelung, tetapi kelihatannya masih memadai dengan berbagai pengalaman para peternak. Pemberian pakan dengan ransum pertumbuhan umur 0-8 minggu dengan ransum mengandung 20% protein kasar, umur 8-20 minggu dengan ransum mengandung 16 % protein kasar dengan kandungan energi sekitar 2850 kkal/kg, yang kemudian diikuti dengan ransum dewasa petelur ras yang mengandung 17 % protein memberikan suatu gambaran maksimal produktifitas4).

Dinas Peternakan Kabupaten Cianjur sejak tahun 1978 , dalam upaya mempertahankan plasma nutfah ayam Pelung, setiap tahun selalu melaksanakan kontes suara ayam Pelung, karena dipertimbangkan bahwa ayam pelung merupakan aset asli Kabupaten Cianjur. Bahkan pada tahun 1978 didirikan pusat pembibitan ayam pelung di Cipadang, Kecamatan Warung Kondang5). Terakhir, proyek demplot ayam pelung juga dilaksanakan di Kec. Warungkondang pada tahun 2000 (Wachidin 2003. pers. comm.)

Sumber : http://rivafauziah.wordpress.com/

Budidaya ayam pelung

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang 
    Ayam Pelung adalah sejenis bangsa ayam hias yang hidup dan berkembang biak di kabupaten Cianjur. Ayam ini dipelihara untuk kesenangan sebagaimana halnya dengan perkutut dan ayam sabungan.
    Seiring dengan kehidupan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis ekonomi, maka perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut diatas. Salah satu cara yang dapat mengatasi krisi ekonomi adalah membuka usaha dagang ayam pelung.
    Keberadaan ayam pelung menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Usaha dagang ayam pelung jika dilakukan secara profesional dapat memberikan keuntungan ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari ayam pelung adalah keindahan suara, penampilan, daging dan telurnya.
  2. Deskripsi Singkat Materi 
    Pada unit modul ini akan diuraikan tentang persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan dan air minum serta pengendalian penyakit pada ayam pelung.
  3. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
    Setelah mempelajari modul ini, dengan disediakan alat dan bahan, Anda mampu melakukan pemeliharaan ayam pelung dengan kriteria adanya kesiapan melaksanakan pemeliharaan ayam pelung.
  4. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) 
    Setelah mempelajari modul ini, Anda:
    • Mampu melakukan persiapan kandang dengan benar apabila disediakan kandang, peralatan dan bahan desinfektan.
    • Mampu melakukan pemilihan bibit dengan benar apabila disediakan bahannya (DOC )
    • Mampu melakukan pemberian pakan dan air minum dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya.
    • Mampu melakukan pengendalian penyakit ayam pelung dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya

PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN 

Kandang
Ayam pelung pedaging pada umumnya dipelihara secara intensif, yaitu ayam  selalu dikandangkan.  Adapun syarat-syarat kandang yang baik adalah :
  1. Dinding kandang dapat terbuat dari papan, bilah bambo, ram kawat.  Dinding kandang tidak perlu rapat, hal ini dimaksudkan untuk keleluasaan pertukaran / sirkulasi udara dalam kandang.
  2. Arah kandang membujur timur- barat.  Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu kepanasan , tetapi pagi hari masih dapat memperoleh sinar matahari.
  3. Tinggi tiang tengah ke atap minimal 3 meter dan tiang tepi minimal 2 meter.
  4. Atap kandang dirancang sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk melindungi bangunan beserta isinya dari hujan, panas matahari atau angin.
Bentuk atap kandang biasanya :
  • Miring  dan kedua sisi miring
  • Monitor dan  semi monitor
Namun demikian atap monitor dan semi monitor merupakan bentuk atap yang sering digunakan di Indonesia dengan tujuan agar sirkulasi udara kandang lebih lancar.  Tetapi untuk kondisi di negara Indonesia yang merupakan negara tropik maka tipe kandang yang paling sesuai adalah tipe terbuka (open house), dengan menggunakan sistim kandang litter atau slat.

Peralatan
  • Tempat pakan, kebutuhan : 100 ekor/feed plate
  • Tempat minum, kebutuhan 75 ekor/ chicken formt
  • Alat pemanas (Brooder)
  • Termometer
  • Tirai kandang
  • Litter
  • Pagar pembatas / Penyekat (Chick Guard)
Kandang dan peralatannya harus dipersiapkan minimal 2 minggu sebelum digunakan.  Persiapan kandang dan peralatannya meliputi : pembersihan, pencucian  dan sanitasi kandang dan peralatannya, pemakaian alas kandang / litter dan penataan peralatan termasuk menyetel alat pemanas sehingga siap untuk digunakan serta menentukan kepadatan kandang.

Pembersihan dan pencucian kandang dan peralatannya dengan menggunakan air bersih.  Sanitasi (sucihama) dilakukan dengan menggunakan desinfektan.  Sanitasi ini dapat dilakukan dengan dengan cara mencuci, melabur, menyiram atau menyemprot.  Sanitasi di luar kandang dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar kandang, menempatkan dipper di depan pintu kandang dan menyemprot dengan desinfektan.

Macam-macam kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam pelung
  1. Kandang ren (semi intensif)

    Kandang ren  digunakan untuk memelihara induk ayam pelung. Model kandang ren adalah bangunan kandang yang dilengkapi dengan halaman sebagai tempat umbaran. Satu unit kadang ren dengan lahan seluas 6 m2, cukup untuk 6 ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Satu unit kandang ren terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan kandang beratap dengan luas 2 m x 1 m dan halaman atau tempat umbaran seluas 2 m x 2 m.
    Bangunan kandang beratap berfungsi sebagai tempat untuk tidur, istirahat dan bertelur. Lantai untuk kandang dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Untuk bertelur, disediakan sarang yang dibuat dari anyaman bambu yang diberi alas jerami padi atau bahan lain. Sarang sebaiknya diletakkan lebih tinggi dari tempat tenggeran, untuk menghindari masuknya kotoran ayam kedalam sarang. Kandang sebaiknya dilengkapi  dengan tenggeran (tempat bertengger).

    Fungsi dan kegunaan tempat bertengger antara lain:
    • Agar ayam dapat tidur dengan tenang, berjejer secara teratur.
    • Mengurangi kemungkinan ayam menghirup debu dan gas yang berasal dari kotoran.
    • Mengurangi ayam terkena kotoran sendiri dan kotoran ayam lain, sehingga bulu tetap bersih.
     Bahan tenggeran dapat dibuat dari bambu atau kayu reng ukuran 5-6 cm, bagian pinggirnya dibulatkan seperlunya agar telapak kaki dan jari ayam tidak luka dan ayam senang bertengger di atasnya.

    Ada dua macam bentuk tenggeran yaitu tenggeran posisi datar dan tenggeran posisi piramid.
    1. Tenggeran posisi datar
      Bambu atau kayu tenggeran terpasang secara horizontal berjejer di dalam kandang. Tiinggi tenggeran kurang lebih 60 cm dari permukaan litter dengan panjang disesuaikan dengan jumlah ayam dalam kadang dengan patokan 8-10 ekor ayam muda/meter atau 5-6 ekor ayam dewasa/meter. Jarak tenggeran sekurang-kurangnya 30 cm untuk ayam muda 35 – 40 cm untuk ayam dewasa.
    2. Tenggeran posisi piramid
      Tenggeran berupa tangga sederhana dari kayu atau bambu bulat yang disandarkan pada dinding kandang. Jarak antara anak tangga dengan lantai sekitar 50 cm.
    Lantai kandang diberi alas berupa sekam padi atau serbuk gergaji yang dicampur dengan kapur setebal 5 cm. Jika tidak ada kapur, alas kandang dapat disemprot dengan desinfektan sesuai dengan ketentuan.
    Peralatan kandang berupa tempat pakan dan tempat minum diletakkan di halaman umbaran. Tempat pakan dapat dibuat dari bahan kayu atau bambu yang dibelah, atau membeli yang sudah jadi dari seng atau plastik bentuk tabung. Demikian juga untuk tempat minum. Sekeliling kandang ren dipagari agar ayam tidak dapat keluar dari halaman umbaran.
  2.  Kandang Postal

    Kandang postal  digunakan untuk memelihara anak ayam pelung yang tidak diasuh induknya. Anak ayam berada di kandang postal sejak DOC sampai umur 3 bulan.
    Kandang postal berbentuk kotak dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 60-70 cm. Bagian bawah (alas) terbuat dari bilah bambu selebar 2-3 cm. Disusun dengan kerenggangan sekitar 1-2 cm. Dinding dibuat sedemikian rupa agar pertukaran udara dapat berlangsung dengan lancar, tetapi anak ayam tidak lolos keluar.
    Setiap satu meter kandang postal dapat menampung ayam maksimal :
    • 50 ekor, untuk anak ayam umur 1– 10 hari
    • 40 ekor, untuk anak ayam umur 10 – 20 hari
    • 25 ekor, untuk anak ayam umur 20 – 30 hari
    • 15 ekor, untuk anak ayam umur 1 – 3 bulan
    Bila satu unit kandang postal digunakan untuk ayam dewasa, dapat menampung sekitar 7-8 ekor.
Cara melakukan persiapan kandang 


A.Inventarisasi kondisi kandang dan peralatan :
  1. Peralatan kandang yang meliputi tempat pakan, tempat minum, brooder dikeluarkan dari dalam kandang (bekas digunakan pada pemeliharaan sebelumnya).
  2. Litter yang bercampur kotoran dimasukkan dalam karung dan dikeluarkan dari kandang.
  3. Dinding, langit-langit (atap kandang) dibersihkan dengan sapu.
  4. Lantai kandang dicuci / disemprot dengan air bersih.
  5. Tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan air bersih dan deterjen, lalu dibilas dengan air bersih atau larutan desinfektan.
  6. Dinding kandang sebaiknya dikapur.
  7. Setelah kandang kering litter ditaburkan dalam kandang dengan ketebalan 3-5 cm, dimana sebelumnya dibuat pagar pembatas
  8. Penataan peralatan (tempat pakan, tempat minum, brooder),
  9. Kandang yang sudah lengkap dengan peralatan dan tertata disemprot dengan dengan desinfektan.
  10. Kandang sudah siap menerima anak ayam.
B.Sanitasi kandang
C.Persiapan sebelum DOC tiba 
  1. Pastikan kapan DOC tiba ! berapa jumlah dan jenisnya
  2. Brooding ring. Luas brooding ring yang dibutuhkan 40-50 DOC/m2, tetapi dengan bertambahnya umur, mak aperlu menambah luasnya dimana jumlah anak ayam makximal dalam satu brooding ring adalah 500 ekor. Brooding ring sebaiknya dibuat melingkar agar anak ayam tidak menumpuk disudut pagar.
Merangkai dan Menghitung Kebutuhan Brooding ring

- Alat dan Bahan :
  1. Alat pemanas
  2. Seng
  3. Tempat minum DOC (Chicken fount)
  4. Tempat pakan DOC (feed plate)
  5. Meteran
  6. Kalkulator
  7. Sekam
  8. Koran
  9. Termometer
- Keselamatan Kerja :
  • hati-hati dalam merangkai brooding ring
    agar tidak terjadi konsleting listrik
- Langkah Kerja :
  1. Tentukan berapa jumlah ayam yang akan dipelihara
  2. Hitung luas brooding ring  dengan rumus : Luas    =     x  r2, keliling =    x  diameter 
  3. Hitung kebutuhan (jumlah) tempat pakan yang dibutuhkan
  4. Hitung jumlah tempat minum yang dibutuhkan
  5. Siapkan alat-alat yang akan dipakai
  6. Rangkailah brooding ring 
  7. Tebarkan sekam, kemudian tutup dengan koran
  8. Pasanglah chicken found dan feeder plate sesuai dengan tata letaknya
  9. Letakan termometer di atas koran
  10. Nyalakan pemanas 

Sumber  : http://haryvedca.wordpress.com/