Showing posts with label kandang. Show all posts
Showing posts with label kandang. Show all posts

Tuesday, August 7, 2012

Jenis Penyakit, Tanda, dan Pengobatan

INFEKSI VIRAL

Tetelo
Newcastle Disease (ND)
Sampar Ayam
Pes Cekak


ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  •  Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  • Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
  • Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • excessive mucous di trakea
  • gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
  • ayam tampak lesu
  • napsu makan menurun
  • produksi telur menurun
  • mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
  • jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • ayam yang tertular harus dimusnahkan.
  • vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
  • untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali.
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
  • memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
  • memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
  • memberikan ransum jamu yang baik.
Gumoro
Infectious Bursal Disease


Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genusAvibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
  • napsu makan berkurang
  • ayam tampak lesu dan mengantuk
  • bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
  • peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
  • jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
  • diare berlendir
  • nafsu makan turun
  • gemetar dan sukar berdiri
  • bulu di sekitar anus kotor
  • ayam suka mematuk di sekitar kloaka  
Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.

Bronchitis
Infectious Bronchitis


Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.

Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
  • batuk
  • bersin
  • rattling
  • susah bernapas
  • keluar lendir dari hidung
  • terengah-engah
  • napsu makan menurun
  • gangguan pertumbuhan
  • pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular.  
Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.

Avian Pox

Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi.
Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.

Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah:
  • pertumbuhan yang lambat pada unggas muda
  • telur menurun pada periode layer
  • kesulitan bernapas dan makan
  • dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki.
  • wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea.  
Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus.

Marek (Visceral Leukosis)

Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang.

Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain:
  1. Marek tipe visceral :
    Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif.
  2. Marek tipe neura :
    Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan .
  3. Ocular leucosis atau “gray eye” :
    Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan denganspotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian.
  4. Skin leukosis :
    Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit.
    Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex Rispens.Ayam yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat.



Budidaya ayam pelung

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang 
    Ayam Pelung adalah sejenis bangsa ayam hias yang hidup dan berkembang biak di kabupaten Cianjur. Ayam ini dipelihara untuk kesenangan sebagaimana halnya dengan perkutut dan ayam sabungan.
    Seiring dengan kehidupan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis ekonomi, maka perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut diatas. Salah satu cara yang dapat mengatasi krisi ekonomi adalah membuka usaha dagang ayam pelung.
    Keberadaan ayam pelung menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Usaha dagang ayam pelung jika dilakukan secara profesional dapat memberikan keuntungan ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari ayam pelung adalah keindahan suara, penampilan, daging dan telurnya.
  2. Deskripsi Singkat Materi 
    Pada unit modul ini akan diuraikan tentang persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan dan air minum serta pengendalian penyakit pada ayam pelung.
  3. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
    Setelah mempelajari modul ini, dengan disediakan alat dan bahan, Anda mampu melakukan pemeliharaan ayam pelung dengan kriteria adanya kesiapan melaksanakan pemeliharaan ayam pelung.
  4. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) 
    Setelah mempelajari modul ini, Anda:
    • Mampu melakukan persiapan kandang dengan benar apabila disediakan kandang, peralatan dan bahan desinfektan.
    • Mampu melakukan pemilihan bibit dengan benar apabila disediakan bahannya (DOC )
    • Mampu melakukan pemberian pakan dan air minum dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya.
    • Mampu melakukan pengendalian penyakit ayam pelung dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya

PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN 

Kandang
Ayam pelung pedaging pada umumnya dipelihara secara intensif, yaitu ayam  selalu dikandangkan.  Adapun syarat-syarat kandang yang baik adalah :
  1. Dinding kandang dapat terbuat dari papan, bilah bambo, ram kawat.  Dinding kandang tidak perlu rapat, hal ini dimaksudkan untuk keleluasaan pertukaran / sirkulasi udara dalam kandang.
  2. Arah kandang membujur timur- barat.  Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu kepanasan , tetapi pagi hari masih dapat memperoleh sinar matahari.
  3. Tinggi tiang tengah ke atap minimal 3 meter dan tiang tepi minimal 2 meter.
  4. Atap kandang dirancang sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk melindungi bangunan beserta isinya dari hujan, panas matahari atau angin.
Bentuk atap kandang biasanya :
  • Miring  dan kedua sisi miring
  • Monitor dan  semi monitor
Namun demikian atap monitor dan semi monitor merupakan bentuk atap yang sering digunakan di Indonesia dengan tujuan agar sirkulasi udara kandang lebih lancar.  Tetapi untuk kondisi di negara Indonesia yang merupakan negara tropik maka tipe kandang yang paling sesuai adalah tipe terbuka (open house), dengan menggunakan sistim kandang litter atau slat.

Peralatan
  • Tempat pakan, kebutuhan : 100 ekor/feed plate
  • Tempat minum, kebutuhan 75 ekor/ chicken formt
  • Alat pemanas (Brooder)
  • Termometer
  • Tirai kandang
  • Litter
  • Pagar pembatas / Penyekat (Chick Guard)
Kandang dan peralatannya harus dipersiapkan minimal 2 minggu sebelum digunakan.  Persiapan kandang dan peralatannya meliputi : pembersihan, pencucian  dan sanitasi kandang dan peralatannya, pemakaian alas kandang / litter dan penataan peralatan termasuk menyetel alat pemanas sehingga siap untuk digunakan serta menentukan kepadatan kandang.

Pembersihan dan pencucian kandang dan peralatannya dengan menggunakan air bersih.  Sanitasi (sucihama) dilakukan dengan menggunakan desinfektan.  Sanitasi ini dapat dilakukan dengan dengan cara mencuci, melabur, menyiram atau menyemprot.  Sanitasi di luar kandang dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar kandang, menempatkan dipper di depan pintu kandang dan menyemprot dengan desinfektan.

Macam-macam kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam pelung
  1. Kandang ren (semi intensif)

    Kandang ren  digunakan untuk memelihara induk ayam pelung. Model kandang ren adalah bangunan kandang yang dilengkapi dengan halaman sebagai tempat umbaran. Satu unit kadang ren dengan lahan seluas 6 m2, cukup untuk 6 ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Satu unit kandang ren terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan kandang beratap dengan luas 2 m x 1 m dan halaman atau tempat umbaran seluas 2 m x 2 m.
    Bangunan kandang beratap berfungsi sebagai tempat untuk tidur, istirahat dan bertelur. Lantai untuk kandang dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Untuk bertelur, disediakan sarang yang dibuat dari anyaman bambu yang diberi alas jerami padi atau bahan lain. Sarang sebaiknya diletakkan lebih tinggi dari tempat tenggeran, untuk menghindari masuknya kotoran ayam kedalam sarang. Kandang sebaiknya dilengkapi  dengan tenggeran (tempat bertengger).

    Fungsi dan kegunaan tempat bertengger antara lain:
    • Agar ayam dapat tidur dengan tenang, berjejer secara teratur.
    • Mengurangi kemungkinan ayam menghirup debu dan gas yang berasal dari kotoran.
    • Mengurangi ayam terkena kotoran sendiri dan kotoran ayam lain, sehingga bulu tetap bersih.
     Bahan tenggeran dapat dibuat dari bambu atau kayu reng ukuran 5-6 cm, bagian pinggirnya dibulatkan seperlunya agar telapak kaki dan jari ayam tidak luka dan ayam senang bertengger di atasnya.

    Ada dua macam bentuk tenggeran yaitu tenggeran posisi datar dan tenggeran posisi piramid.
    1. Tenggeran posisi datar
      Bambu atau kayu tenggeran terpasang secara horizontal berjejer di dalam kandang. Tiinggi tenggeran kurang lebih 60 cm dari permukaan litter dengan panjang disesuaikan dengan jumlah ayam dalam kadang dengan patokan 8-10 ekor ayam muda/meter atau 5-6 ekor ayam dewasa/meter. Jarak tenggeran sekurang-kurangnya 30 cm untuk ayam muda 35 – 40 cm untuk ayam dewasa.
    2. Tenggeran posisi piramid
      Tenggeran berupa tangga sederhana dari kayu atau bambu bulat yang disandarkan pada dinding kandang. Jarak antara anak tangga dengan lantai sekitar 50 cm.
    Lantai kandang diberi alas berupa sekam padi atau serbuk gergaji yang dicampur dengan kapur setebal 5 cm. Jika tidak ada kapur, alas kandang dapat disemprot dengan desinfektan sesuai dengan ketentuan.
    Peralatan kandang berupa tempat pakan dan tempat minum diletakkan di halaman umbaran. Tempat pakan dapat dibuat dari bahan kayu atau bambu yang dibelah, atau membeli yang sudah jadi dari seng atau plastik bentuk tabung. Demikian juga untuk tempat minum. Sekeliling kandang ren dipagari agar ayam tidak dapat keluar dari halaman umbaran.
  2.  Kandang Postal

    Kandang postal  digunakan untuk memelihara anak ayam pelung yang tidak diasuh induknya. Anak ayam berada di kandang postal sejak DOC sampai umur 3 bulan.
    Kandang postal berbentuk kotak dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 60-70 cm. Bagian bawah (alas) terbuat dari bilah bambu selebar 2-3 cm. Disusun dengan kerenggangan sekitar 1-2 cm. Dinding dibuat sedemikian rupa agar pertukaran udara dapat berlangsung dengan lancar, tetapi anak ayam tidak lolos keluar.
    Setiap satu meter kandang postal dapat menampung ayam maksimal :
    • 50 ekor, untuk anak ayam umur 1– 10 hari
    • 40 ekor, untuk anak ayam umur 10 – 20 hari
    • 25 ekor, untuk anak ayam umur 20 – 30 hari
    • 15 ekor, untuk anak ayam umur 1 – 3 bulan
    Bila satu unit kandang postal digunakan untuk ayam dewasa, dapat menampung sekitar 7-8 ekor.
Cara melakukan persiapan kandang 


A.Inventarisasi kondisi kandang dan peralatan :
  1. Peralatan kandang yang meliputi tempat pakan, tempat minum, brooder dikeluarkan dari dalam kandang (bekas digunakan pada pemeliharaan sebelumnya).
  2. Litter yang bercampur kotoran dimasukkan dalam karung dan dikeluarkan dari kandang.
  3. Dinding, langit-langit (atap kandang) dibersihkan dengan sapu.
  4. Lantai kandang dicuci / disemprot dengan air bersih.
  5. Tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan air bersih dan deterjen, lalu dibilas dengan air bersih atau larutan desinfektan.
  6. Dinding kandang sebaiknya dikapur.
  7. Setelah kandang kering litter ditaburkan dalam kandang dengan ketebalan 3-5 cm, dimana sebelumnya dibuat pagar pembatas
  8. Penataan peralatan (tempat pakan, tempat minum, brooder),
  9. Kandang yang sudah lengkap dengan peralatan dan tertata disemprot dengan dengan desinfektan.
  10. Kandang sudah siap menerima anak ayam.
B.Sanitasi kandang
C.Persiapan sebelum DOC tiba 
  1. Pastikan kapan DOC tiba ! berapa jumlah dan jenisnya
  2. Brooding ring. Luas brooding ring yang dibutuhkan 40-50 DOC/m2, tetapi dengan bertambahnya umur, mak aperlu menambah luasnya dimana jumlah anak ayam makximal dalam satu brooding ring adalah 500 ekor. Brooding ring sebaiknya dibuat melingkar agar anak ayam tidak menumpuk disudut pagar.
Merangkai dan Menghitung Kebutuhan Brooding ring

- Alat dan Bahan :
  1. Alat pemanas
  2. Seng
  3. Tempat minum DOC (Chicken fount)
  4. Tempat pakan DOC (feed plate)
  5. Meteran
  6. Kalkulator
  7. Sekam
  8. Koran
  9. Termometer
- Keselamatan Kerja :
  • hati-hati dalam merangkai brooding ring
    agar tidak terjadi konsleting listrik
- Langkah Kerja :
  1. Tentukan berapa jumlah ayam yang akan dipelihara
  2. Hitung luas brooding ring  dengan rumus : Luas    =     x  r2, keliling =    x  diameter 
  3. Hitung kebutuhan (jumlah) tempat pakan yang dibutuhkan
  4. Hitung jumlah tempat minum yang dibutuhkan
  5. Siapkan alat-alat yang akan dipakai
  6. Rangkailah brooding ring 
  7. Tebarkan sekam, kemudian tutup dengan koran
  8. Pasanglah chicken found dan feeder plate sesuai dengan tata letaknya
  9. Letakan termometer di atas koran
  10. Nyalakan pemanas 

Sumber  : http://haryvedca.wordpress.com/