PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam Pelung adalah sejenis bangsa ayam hias yang hidup dan berkembang
biak di kabupaten Cianjur. Ayam ini dipelihara untuk kesenangan
sebagaimana halnya dengan perkutut dan ayam sabungan.
Seiring dengan kehidupan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis
ekonomi, maka perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut
diatas. Salah satu cara yang dapat mengatasi krisi ekonomi adalah
membuka usaha dagang ayam pelung.
Keberadaan ayam pelung menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari
terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Usaha dagang ayam
pelung jika dilakukan secara profesional dapat memberikan keuntungan
ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari ayam pelung adalah
keindahan suara, penampilan, daging dan telurnya.
Deskripsi Singkat Materi
Pada unit modul ini akan diuraikan tentang persiapan kandang, pemilihan
bibit, pemberian pakan dan air minum serta pengendalian penyakit pada
ayam pelung.
- Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mempelajari modul ini, dengan disediakan alat dan bahan, Anda
mampu melakukan pemeliharaan ayam pelung dengan kriteria adanya kesiapan
melaksanakan pemeliharaan ayam pelung.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mempelajari modul ini, Anda:
- Mampu melakukan persiapan kandang dengan benar apabila disediakan kandang, peralatan dan bahan desinfektan.
- Mampu melakukan pemilihan bibit dengan benar apabila disediakan bahannya (DOC )
- Mampu melakukan pemberian pakan dan air minum dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya.
- Mampu melakukan pengendalian penyakit ayam pelung dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya
PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN
Kandang
Ayam pelung pedaging pada umumnya dipelihara secara intensif, yaitu
ayam selalu dikandangkan. Adapun syarat-syarat kandang yang
baik adalah :
- Dinding kandang dapat terbuat dari papan, bilah
bambo, ram kawat. Dinding kandang tidak perlu rapat, hal ini
dimaksudkan untuk keleluasaan pertukaran / sirkulasi udara dalam
kandang.
- Arah kandang membujur timur- barat. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terlalu kepanasan , tetapi pagi hari masih dapat
memperoleh sinar matahari.
- Tinggi tiang tengah ke atap minimal 3 meter dan tiang tepi minimal 2 meter.
- Atap kandang dirancang sesuai dengan fungsinya,
yaitu untuk melindungi bangunan beserta isinya dari hujan, panas
matahari atau angin.
Bentuk atap kandang biasanya :
- Miring dan kedua sisi miring
- Monitor dan semi monitor
Namun demikian atap monitor dan semi monitor merupakan bentuk atap yang
sering digunakan di Indonesia dengan tujuan agar sirkulasi udara kandang
lebih lancar. Tetapi untuk kondisi di negara Indonesia yang
merupakan negara tropik maka tipe kandang yang paling sesuai adalah tipe
terbuka (
open house), dengan menggunakan sistim kandang litter atau
slat.
Peralatan
- Tempat pakan, kebutuhan : 100 ekor/feed plate
- Tempat minum, kebutuhan 75 ekor/ chicken formt
- Alat pemanas (Brooder)
- Termometer
- Tirai kandang
- Litter
- Pagar pembatas / Penyekat (Chick Guard)
Kandang dan peralatannya harus dipersiapkan minimal 2 minggu sebelum
digunakan. Persiapan kandang dan peralatannya meliputi :
pembersihan, pencucian dan sanitasi kandang dan peralatannya,
pemakaian alas kandang / litter dan penataan peralatan termasuk menyetel
alat pemanas sehingga siap untuk digunakan serta menentukan kepadatan
kandang.
Pembersihan dan pencucian kandang dan peralatannya dengan menggunakan
air bersih.
Sanitasi (sucihama) dilakukan dengan menggunakan
desinfektan. Sanitasi ini dapat dilakukan dengan dengan cara
mencuci, melabur, menyiram atau menyemprot. Sanitasi di luar
kandang dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar kandang,
menempatkan dipper di depan pintu kandang dan menyemprot dengan
desinfektan.
Macam-macam kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam pelung
Kandang ren (semi intensif)
Kandang ren digunakan untuk memelihara induk ayam pelung. Model
kandang ren adalah bangunan kandang yang dilengkapi dengan halaman
sebagai tempat umbaran. Satu unit kadang ren dengan lahan seluas 6 m2,
cukup untuk 6 ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Satu unit
kandang ren terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan kandang beratap
dengan luas 2 m x 1 m dan halaman atau tempat umbaran seluas 2 m x 2 m.
Bangunan kandang beratap berfungsi sebagai tempat untuk tidur, istirahat
dan bertelur. Lantai untuk kandang dibuat lebih tinggi dari permukaan
tanah sekitarnya. Untuk bertelur, disediakan sarang yang dibuat dari
anyaman bambu yang diberi alas jerami padi atau bahan lain. Sarang
sebaiknya diletakkan lebih tinggi dari tempat tenggeran, untuk
menghindari masuknya kotoran ayam kedalam sarang. Kandang sebaiknya
dilengkapi dengan tenggeran (tempat bertengger).
Fungsi dan kegunaan tempat bertengger antara lain:
- Agar ayam dapat tidur dengan tenang, berjejer secara teratur.
- Mengurangi kemungkinan ayam menghirup debu dan gas yang berasal dari kotoran.
- Mengurangi ayam terkena kotoran sendiri dan kotoran ayam lain, sehingga bulu tetap bersih.
Bahan tenggeran dapat dibuat dari bambu atau kayu reng ukuran 5-6 cm,
bagian pinggirnya dibulatkan seperlunya agar telapak kaki dan jari ayam
tidak luka dan ayam senang bertengger di atasnya.
Ada dua macam bentuk tenggeran yaitu tenggeran posisi datar dan tenggeran posisi piramid.
- Tenggeran posisi datar
Bambu atau kayu tenggeran terpasang secara horizontal berjejer di dalam
kandang. Tiinggi tenggeran kurang lebih 60 cm dari permukaan litter
dengan panjang disesuaikan dengan jumlah ayam dalam kadang dengan
patokan 8-10 ekor ayam muda/meter atau 5-6 ekor ayam dewasa/meter. Jarak
tenggeran sekurang-kurangnya 30 cm untuk ayam muda 35 – 40 cm untuk
ayam dewasa.
- Tenggeran posisi piramid
Tenggeran berupa tangga sederhana dari kayu atau bambu bulat yang
disandarkan pada dinding kandang. Jarak antara anak tangga dengan lantai
sekitar 50 cm.
Lantai kandang diberi alas berupa sekam padi atau serbuk gergaji yang
dicampur dengan kapur setebal 5 cm. Jika tidak ada kapur, alas kandang
dapat disemprot dengan desinfektan sesuai dengan ketentuan.
Peralatan kandang berupa tempat pakan dan tempat minum diletakkan di
halaman umbaran. Tempat pakan dapat dibuat dari bahan kayu atau bambu
yang dibelah, atau membeli yang sudah jadi dari seng atau plastik bentuk
tabung. Demikian juga untuk tempat minum. Sekeliling kandang ren
dipagari agar ayam tidak dapat keluar dari halaman umbaran.
Kandang Postal
Kandang postal digunakan untuk memelihara anak ayam pelung yang
tidak diasuh induknya. Anak ayam berada di kandang postal sejak DOC
sampai umur 3 bulan.
Kandang postal berbentuk kotak dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan
tinggi 60-70 cm. Bagian bawah (alas) terbuat dari bilah bambu selebar
2-3 cm. Disusun dengan kerenggangan sekitar 1-2 cm. Dinding dibuat
sedemikian rupa agar pertukaran udara dapat berlangsung dengan lancar,
tetapi anak ayam tidak lolos keluar.
Setiap satu meter kandang postal dapat menampung ayam maksimal :
- 50 ekor, untuk anak ayam umur 1– 10 hari
- 40 ekor, untuk anak ayam umur 10 – 20 hari
- 25 ekor, untuk anak ayam umur 20 – 30 hari
- 15 ekor, untuk anak ayam umur 1 – 3 bulan
Bila satu unit kandang postal digunakan untuk ayam dewasa, dapat menampung sekitar 7-8 ekor.
Cara melakukan persiapan kandang
A.Inventarisasi kondisi kandang dan peralatan :
- Peralatan kandang yang meliputi tempat pakan,
tempat minum, brooder dikeluarkan dari dalam kandang (bekas digunakan
pada pemeliharaan sebelumnya).
- Litter yang bercampur kotoran dimasukkan dalam karung dan dikeluarkan dari kandang.
- Dinding, langit-langit (atap kandang) dibersihkan dengan sapu.
- Lantai kandang dicuci / disemprot dengan air bersih.
- Tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan air
bersih dan deterjen, lalu dibilas dengan air bersih atau larutan
desinfektan.
- Dinding kandang sebaiknya dikapur.
- Setelah kandang kering litter ditaburkan dalam
kandang dengan ketebalan 3-5 cm, dimana sebelumnya dibuat pagar pembatas
- Penataan peralatan (tempat pakan, tempat minum, brooder),
- Kandang yang sudah lengkap dengan peralatan dan tertata disemprot dengan dengan desinfektan.
- Kandang sudah siap menerima anak ayam.
B.Sanitasi kandang
C.Persiapan sebelum DOC tiba
- Pastikan kapan DOC tiba ! berapa jumlah dan jenisnya
- Brooding ring. Luas brooding ring yang dibutuhkan
40-50 DOC/m2, tetapi dengan bertambahnya umur, mak aperlu menambah
luasnya dimana jumlah anak ayam makximal dalam satu brooding ring adalah
500 ekor. Brooding ring sebaiknya dibuat melingkar agar anak ayam tidak
menumpuk disudut pagar.
Merangkai dan Menghitung Kebutuhan Brooding ring
- Alat dan Bahan :
- Alat pemanas
- Seng
- Tempat minum DOC (Chicken fount)
- Tempat pakan DOC (feed plate)
- Meteran
- Kalkulator
- Sekam
- Koran
- Termometer
- Keselamatan Kerja :
- hati-hati dalam merangkai brooding ring
agar tidak terjadi konsleting listrik
-
Langkah Kerja :
- Tentukan berapa jumlah ayam yang akan dipelihara
- Hitung luas brooding ring dengan rumus :
Luas = x r2, keliling
= x diameter
- Hitung kebutuhan (jumlah) tempat pakan yang dibutuhkan
- Hitung jumlah tempat minum yang dibutuhkan
- Siapkan alat-alat yang akan dipakai
- Rangkailah brooding ring
- Tebarkan sekam, kemudian tutup dengan koran
- Pasanglah chicken found dan feeder plate sesuai dengan tata letaknya
- Letakan termometer di atas koran
- Nyalakan pemanas
Sumber : http://haryvedca.wordpress.com/