Sunday, August 12, 2012

Beternak Ayam Pelung


USAHA AYAM PELUNG 

Budidaya Ayam Pelung memiliki keuntungan yang tidak terbatas. Perawatan tidak membutuhkan penanganan khusus, yang harus diutamakan adalah pemilihan bibit unggulan. Dengan bibit unggulan, hasil anakan akan memiliki nilai jual tinggi.
Ayam ini memiliki kekhasan genetika. Sifat-sifat genetik ini di antaranya suaranya kokokan ayam jantan memiliki suara yang panjang mengalun dan terdengar merdu. Pertumbuhan ayam ini sangat cepat. Bobot ayam pelung di atas rata-rata ayam biasanya. Ayam pelung memiliki berat antara 5 – 8 kilogram dan memiliki tinggi 40 – 50 cm. Cakar ayam pelung panjang dan besar, berwarna hitam, hijau, kuning atau putih. Ayam ini memiliki pial besar, bulat, dan memerah. Jengger ayam besar, tebal, tegak, berwarna merah darah, dan berbentuk tunggal. Warna bulu memiliki pola khas, umumnya campuran merah dan hitam, kuning dan putih, atau campuran hijau mengkilat. 

Ayam ini, sekarang sudah dikenal bukan  hanya di Cianjur. Ayam pelung sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan hingga ke mancanegara. Ayam ini menjadi ayam kelas atas kesayangan para bangsawan dan pehobi binatang peliharaan.Bahkan di Cianjur setiap tahun diselenggarakan kontes ayam pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ayam pelung  terbaik yang menjadi juara kontes bisa mencapai harga jutaan rupiah.

Budidaya Ayam pelung umumnya sama dengan budidaya ayam kampung. ayam pelung memiliki kebiasaan seperti layaknya ayam kampung.Yang harus diperhatikan jika ingin membudidayakannya adalah bibit 
Bila bibit bagus atau bibit dari ayam jago yang selalu menang  kontes, maka anaknya pun akan memiliki sifat yang sama seperti indukannya. Untuk perawatan sama saja dengan budidaya ayam biasa. Yang membedakan adalah pemberian buah-buahan seperti pisang siem atau pisang batu untuk merangsang suara ayam.Selain itu, ayam perlu dijemur sekitar 10 – 25 menit setiap hari.

Pangsa pasar ayam pelung sudah memiliki pasar tersendiri. Pasar untuk ayam pelung umunya adalah pehobi ayam hias. Mereka melakukan pertemuan rutin dalam sebuah kontes ayam pelung. Di sinilah peluang – peluang bisnis dan jalinan jual – beli ayam pelung biasa dilakukan. Selain diadakan lomba tarik suara dan lainnya juga merupakan arena bursa penjualan dari anak ayam sampai ayam dewasa, dari usia 0 s/d 1 bulan (jodoan), usia 3 bulan (sangkal), usia 6 s/d 7 bulan (jajangkar), sampai ayam pelung yang sudah jadi (siap kontes). Dengan demikian lomba/kontes ayam pelung sekaligus merupakan bursa penjualan, promosi dan sosialisasi khusus ayam pelung. Melalui bursa semacam ini para pembeli, penjual dan penggemar merasa puas karena pada umumnya mendapatkan bibit-bibit maupun induk yang berkualitas dan tambahan pengetahuan tentang segala hal mengenai ayam pelung yang cukup memuaskan dari sesama peternak dan penggemar. Harga jual ayam ketergantungan terhadap kualitas ayam. Bila ayam pelung jantan adalah ayam juara, harga jualnya bisa jutaan rupiah. Untuk ayam yang tidak memiliki kualitas yang bagus umumnya hanya dijadikan sebagai ayam pedaging saja.

Analisa Usaha Ayam Pelung

Modal yang dibutuhkan di budidaya ayam pelung umumnya tidak terlalu besar. Pengeluaran tertinggi adalah di pembelian bibit. 

Investasi kandang                        Rp 2.000.000
Pembelian bibit jantan                  Rp 1.000.000
Pembelian bibit betina                  Rp 250.000
Biaya pakan dalam satu tahun      Rp 2.500.000
Pengeluaran lain-lain                    Rp 500.000

                            Total               Rp 6.250.000

Pendapatan :
Dari satu indukan jantan dan betina bisa bertelur sebanyak 10 – 15 butir telur dalam 2 bulan dengan penetasan sekitar 80%. Harga anak ayam memiliki kelipatan per bulan

12 ekor anak ayam umur 3 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000

Dalam satu tahun ayam pelung mampu 6 kali bertelur.
Rp 2.400.000 x 6 = Rp 14.400.000
Rp 14.400.000 – Rp 6.250.000 = Rp 8.150.000

No comments:

Post a Comment